Kamis, Desember 19, 2019

[Short Review] Corsa Ecomaxx H02

Hari Minggu, tanggal 18 November 2018 kemarin (jauh ya dari tanggal posting tulisan ini) 😆 akhirnya gue memutuskan untuk mengganti ban belakang, dari sebelumnya IRC 100/70 copotan Jupiter MX 135, menjadi merk apa aja dengan syarat ukuran 90/80. Nah, kenapa gue memutuskan untuk memakai ukuran 90/80? Mudahnya, karena ban depan gue tepat 3 bulan lalu di tanggal 18 juga sudah diganti dengan tubeless type berukuran 80/90 ber-merk Corsa Planeto XE30. Untuk review singkatnya silahkan klik disini (XE30). Setelah berkonsultasi singkat dengan kang mekanik ban, dia menyarankan memakai ukuran 90/90 dan kebetulan stoknya hanya ada Corsa EcoMaxx H02. Padahal gue udah ngeliat di jajaran rak ban, ada Corsa R26 dengan ukuran 90/80, tapi pas lihat price tag, wow selisih hamper gocapan (ya maklum ya, capamukadis – calon papah muda suka diskonan) 😄. Akhirnya gue dengan pasrah memilih ukuran 90/90 (alasan harga murah, DETECTED)
Singkat aja gue jelasin sedikit, buat ngecek ban produksi baru atau lama bisa dilihat di pinggir ban seperti gambar di bawah ini:

(gambar belum tersedia #malasfoto) 😁

Nah, ini ada angka 4018. (bayangin atau search google image aja ya) Apa maksudnya? Kalo kalian semua para handai taulan suhu sifu master agan aganwati om tante papa mama adik kakak nenek kakek buyut (eh dah ngapa jadi panjang sih???) - ok here we go again - …. 2 digit depan adalah minggu produksi dalam 1 tahun (satu tahun ada 48 minggu benar anak-anak?), jadi angka 40 adalah minggu ke 40, atau kalau gue tidak salah menerka, itu adalah bulan Oktober dimana itu adalah bulan kelahiran gue (sari berita informasi tidak penting). Lanjut dua digit belakang atau yang terakhir, ini adalah tahun produksi pembuatan, so gue dapat ban dengan kode produksi tahun 2018. Alhamdulillah susu satu (baca: sesuatu) #yangnulisbloggaring

Gue gak bilang kalau ban dengan minggu ke sekian dan tahun ke sekian itu ga bagus lah, atau udah kesimpen lama lah, atau daya tahan karet ban lah, atau apa lah. Dari sudut pandang gue pribadi, alangkah lebih memuaskan jika dapet ban baru dengan minggu dan tahun produksi yang tidak terlalu jauh dari saat lo pasang (ini mah efek psikologis aja). Mungkin saja kalian mempunyai ban incaran, dan kebetulan produksi tahun 2017 misal, nggak apa-apa, gas pol rem blong aja, keputusan membeli ada di otak dan dompet kalian 😀

Oke, gambar di bawah ini adalah alur kembangan ban yang notabene gue temukan di web. Dan by the way anyway subway busway transway, di situs corsa, untuk tipe ini setelah gue cari-cari sudah ga ada gambarnya, apa mungkin sudah stop produksi? Kalau ada yang tau infonya boleh comment di bawah ya guys #thumbup


dan ini beberapa gambar asli yang gue abadikan (mohon dinikmati apa adanya, karena cuaca hujan, dan yang menulis kebetulan sibuk malas mencuci.



  


Review singkat: saat tulisan ini dibuat, rute yang gue tempuh mungkin sudah ada 50 kilometer lebih, dan gue belum ngerasa gejala kayak ban slip atau goyang dan semacamnya (ya iyalah ban baru). Gue ngrasa grip ban saat jalanan kering hujan atau panas basah, dapat diandalkan dengan baik. Hanya saja ketika melewati jalan berkerikil, agak mengkhawatirkan ya, geal geol antara ban versus kerikilnya (Apa semua ban agak licin ketika menghadapi kondisi kerikil ini?).
Sekian sekedar review singkat belaka dari gue, dan tanpa ada endorse, maupun modus operandi tertentu apapun pastinya. Jangan lupa di like, comment, and subscribe ya guys!


(semacam konten video yang sekarang lagi nge-hits dan blog mulai ditinggalkan… biarlah…)

Tidak ada komentar: